Vidhian Jaya
Desember 23, 2015
Lifestyle
Membungkuk ala Orang Jepang
Anda mungkin pernah memperhatikan tingkah laku orang Jepang, terutama saat mereka saling berkomunikasi, mereka sering kali melakukan gerakan membungkuk. Lalu apa sebenarnya yang mereka lakukan? Budaya membungkuk di Jepang tersebut disebut dengan お辞儀 (Ojigi). Ojigi adalah salah satu kegiatan dalam budaya orang Jepang untuk melakukan penghormatan bagi orang lain. Sikap membungkuk ini dilakukan pada saat pertemuan pertama dengan seseorang atau orang asing.
Sikap membungkuk ini kadang juga terlihat ketika sesorang sedang bercakap-cakap secara intens, hal tersebut mencerminkan bahwa sang pembicara sangat menghormati lawan bicara. Bahkan ketika seorang karyawan menerima telepon dari atasannya pun akan membungkuk-bungkuk (padahal bicara lewat telepon kan tidak bertemu langsung). Membungkuk juga dilakukan pada saat seseorang mengungkapkan rasa terimakasih, dan permintaan maaf.
Sikap membungkuk ini kadang juga terlihat ketika sesorang sedang bercakap-cakap secara intens, hal tersebut mencerminkan bahwa sang pembicara sangat menghormati lawan bicara. Bahkan ketika seorang karyawan menerima telepon dari atasannya pun akan membungkuk-bungkuk (padahal bicara lewat telepon kan tidak bertemu langsung). Membungkuk juga dilakukan pada saat seseorang mengungkapkan rasa terimakasih, dan permintaan maaf.
Membungkuk (ojigi) adalah kebiasaan yang penting di Jepang. Orang sering menyapa satu sama lain dengan membungkuk, bukan berjabat tangan, dan orang-orang umumnya memiliki percakapan kecil setelah atau sebelum mereka membungkuk. Kebiasaan membungkuk terus menerus dilakukan di Jepang. Perlu untuk diketahui bahwa cara membungkuk pria dan wanita itu berbeda. Biasanya pria akan meletakan kedua tangannya di samping paha mereka ketika membungkuk, sedangkan wanita akan menaruh tangan mereka di atas paha mereka.
Pengertian dari membungkuk benar-benar dipengaruhi oleh situasi, kedalaman membungkuk, dan lama waktu kalian membungkuk. Membungkuk di Jepang menunjukkan rasa hormat kepada orang atau sesuatu benda yang kalian beri bungkukkan. Tingkat sosial di Jepang sangatlah penting. Jika kalian adalah seorang yang memiliki reputasi atau kelas yang lebih tinggi dari orang lain, kalian akan melihat mereka akan berbicara lebih sopan kepada kalian, membungkuk lebih rendah, dan mungkin saja memesan makanan yang sama dengan yang kamu pesan di restoran.
Jenis – Jenis Cara Membungkuk
Jika dibagi-bagi berdasarkan derajat kemiringannya, maka ada 4 macam cara membungkuk, yaitu:
Cara Membungkuk (Ojigi) |
1. Anggukan Kepala 5 Derajat
Jenis bungkukan ini sebenarnya hanya berupa anggukan kecil kepala. Pastikan bahwa kepala kamu posisinya lurus ke depan. Anggukan ini biasanya digunakan kepada teman baik. Jenis bungkukan ini lah yang paling casual atau sederhana dibandingkan yang lainnya.
Menganggukkan Kepala |
Ada situasi lainnya di mana jenis bungkukan ini bisa digunakan. Misalkan jika kalian adalah seorang dengan status yang lebih tinggi, kalian dapat membalas bungkukan orang lain yang lebih rendah dari status kalian dengan menganggukan kepala. Membungkuk artinya adalah untuk menghormati diri kalian sendiri, jadi jika kalian adalah seseorang dari kelas yang lebih tinggi, kalian tidak perlu untuk menghormati diri kalian sendiri terlalu banyak. Tetapi dengan membungkuk sedikit saja, setidaknya kalian mengakui orang lain tersebut.
2. Membungkuk 15 Derajat, Eshaku (会釈)
Eshaku |
Biasanya dilakukan untuk menyapa orang secara sepintas. Misalnya jika kalian sedang terburu-buru mau pergi kerja dan di jalan kalian bertemu dengan teman kalian atau bertemu teman kalian ketika sedang jalan-jalan. Ingat sangatlah tidak sopan jika tidak membalas orang lain yang membungkuk kepada kalian.
Ini adalah derajat bungkukan yang paling banyak dilakukan untuk menyapa pelanggan atau berterimakasih pada seseorang. Tipe bungkukan ini paling banyak dilihat di dunia bisnis di Jepang dan tipe ini tidak digunakan untuk acara-acara formal. Tipe ini juga bisa digunakan untuk mengundang teman masuk ke rumah kalian.
4. Membungkuk 45 Derajat, Saikeirei (最敬礼)
Saikeirei |
Tipe ini merupakan tipe yang paling formal. Biasanya digunakan untuk menandakan rasa syukur yang paling mendalam, salam hormat, permintaan maaf resmi, meminta bantuan, dan lain sebagainya. Ini adalah cara menunjukkan rasa bersalah yang sangat dalam ketika melakukan kesalahan. Cara membungkuk ini juga digunakan untuk memberikan hormat kepada orang-orang yang sangat tinggi jabatan dan status sosialnya, seperti Kaisar Jepang misalnya.
5. Membungkuk Hingga Kepala Menyentuh Lantai (Berlutut)
Tipe yang satu ini jarang sekali digunakan. Tipe ini biasa juga disebut Zarei (座礼), ojigi yang dilakukan sambil duduk. Biasanya digunakan oleh acara-acara keagamaan tertentu atau acara-acara bela diri atau juga digunakan untuk menujukan permintaan maaf yang sangat sangat mendalam karena dia telah melakukan sesuatu yang sangat buruk.
Zarei untuk Permintaan Maaf |
Apabila kamu bingung mau membungkuk dengan cara apa, maka disarankan kalian membungkuk dengan kemiringan 30 derajat. Orang Jepang tidak akan memaksa para pendatang atau orang asing di Jepang untuk membungkuk dengan sempurna. Mereka sudah akan menghormati kamu jika kamu membungkuk kepada mereka dengan tenang dan dengan penuh rasa hormat.
Kesalahan yang sering terjadi jika seorang Indonesia datang ke Jepang atau baru mengenal budaya Jepang adalah saat melakukan ojigi, wajah tidak ikut ditundukkan melainkan memandang lawan bicara. Hal ini mungkin terjadi karena terpengaruh gaya jabat tangan yang lazim dilakukan sambil saling berpandangan mata. Kesalahan lain yang juga sering terjadi adalah mencampurkan ojigi dan jabat tangan.
Diperbarui pada 25 Januari 2017.