Arah Transaksi dalam Forex
Arah transaksi yang ada dalam forex sering dikenal dengan istilah "two-way opportunity", dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "peluang dua-arah". Istilah tersebut mengandung maksud bahwa dalam transaksi forex dapat dilakukan dalam dua arah. Trader dapat mencari peluang keuntungan baik pada saat harga pasar sedang bergerak naik maupun turun.
Dalam forex ada dua jenis transaksi, yaitu beli (buy) dan jual (sell). Transaksi beli juga sering disebut dengan "long", sedangkan transaksi jual juga sering disebut dengan "short". Apabila harga sedang dalam keadaan naik, maka transaksi beli dapat anda lakukan untuk mendapatkan keuntungan. Sebaliknya jika harga sedang turun anda juga tetap dapat bertransaksi dengan melakukan penjualan sehingga anda dapat berpeluang mendapatkan keuntungan juga.
Kemana pun harga pasar bergerak, baik naik atau turun, trader dapat memperoleh peluang untuk mendapat keuntungan. Namun ada hal yang penting yang perlu diperhatikan yaitu ketepatan dalam mengambil langkah transaksi (membuka posisi), jangka waktu posisi yang terbuka, dan waktu penutupan posisi. Apabila langkah transaksi yang diambil searah dengan pergerakan harga maka peluang keuntungan yang didapatkan. Sebaliknya apabila salah mengambil langkah transaksi yang berlawanan dengan pergerakan harga maka resiko kerugianlah yang akan didapatkan.
Mungkin ilustrasi berikut ini akan memperjelas skema tersebut:
Ketika anda memperkirakan harga akan naik, maka anda dapat membuka transaksi beli (buy), atau sering juga disebut posisi "long". Jika analisis anda tepat dan kemudian harga bergerak semakin tinggi, maka semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan.
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah: "bagaimana jika seandainya anda sebelumnya memperkirakan harga akan bergerak turun?"
Apabila anda memperkirakan harga perdagangan akan turun, maka anda dapat membuka transaksi jual (sell), atau sering juga disebut posisi "short". Jika hasil analisis anda tepat, maka keuntungan yang akan diperoleh akan semakin besar justru ketika harga objek perdagangan tersebut jatuh.
Pertanyaan penting selanjutnya adalah: "bagaimana jika seandainya seorang trader salah mengambil posisi seperti saat harga turun tetapi justru mengambil posisi beli; atau saat harga malah naik ketika mengambil posisi jual?”
Jawabannya tentu saja adalah dia akan rugi.
Terdengar menakutkan mungkin, namun dalam perdagangan berjangka seperti forex, harga yang ada dalam pasar forex selalu bergerak dinamis. Bisa saja kita mengalami kerugian sementara yang masih dapat ditolerir (sebelum posisi ditutup dan atau sebelum margin call), apabila seperti itu maka perlu pertimbangan lebih lanjut lagi, apakah dalam jangka waktu tertentu harga akan mampu bergerak sesuai analisis kita atau tidak; apakah kita masih mungkin mendapat peluang keuntungan atau tidak; dan sebagainya.
Kesalahan mengambil langkah transaksi tentu akan beresiko kerugian. Itulah sebabnya mengapa setiap transaksi harus melewati proses analisis dan pertimbangan beberapa faktor terlebih dahulu. Selanjutnya hal yang tidak kalah pentingnya adalah "manajemen resiko" dan "perencanaan trading". Apabila sudah menguasai hal-hal tersebut, maka anda akan dapat mengoptimalkan peluang serta meminimalkan resiko. Hal-hal tersebut akan dapat kalian pelajari lebih lanjut di artikel-artikel selanjutnya.
Diperbarui pada 18 Juni 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.