Apa itu Leverage dan Contract Size
Leverage dan Contract Size dalam forex mungkin menjadi istilah yang baru bagi anda, tetapi tidak perlu khawatir karena di sini kami akan membahasnya. Sebelum membahas pengertiannya lebih lanjut, ada baiknya kita cari tahu dahulu artinya dalam bahasa Indonesia. Leverage dalam bahasa Indonesia berarti "pengungkit/tuas", sedangkan Contract Size dalam bahasa Indonesia berarti "ukuran kontrak". Lalu apa maksudnya kenapa dalam forex membutuhkan pengungkit dan ukuran kontrak?
Mulai dari leverage, mari kita analogikan fungsi pengungkit, sebagai contoh kita akan memakai salah satu pengungkit yang memanfaatkan hidrolik yaitu dongkrak. Bayangkan saja anda akan mengganti ban mobil, tentu anda perlu menaikkan posisi mobil beberapa sentimeter di atas tanah. Jelas akan sangat berat bagi manusia untuk melakukannya dengan tangan kosong. Beruntunglah jika anda memiliki dongkrak, karena dengan dongkrak anda dapat meninggikan posisi mobil anda hanya dengan sedikit tenaga yang dikeluarkan.
Dengan pengungkit tersebut kita dapat menggerakkan benda yang berat tanpa mengeluarkan tenaga yang besar atau hanya dengan usaha yang kecil. Demikianlah juga kira-kira fungsi leverage dalam forex. Dengan modal yang relatif kecil, seseorang dapat melakukan transaksi dengan jumlah kapital yang jauh lebih besar.
Dengan pengungkit tersebut kita dapat menggerakkan benda yang berat tanpa mengeluarkan tenaga yang besar atau hanya dengan usaha yang kecil. Demikianlah juga kira-kira fungsi leverage dalam forex. Dengan modal yang relatif kecil, seseorang dapat melakukan transaksi dengan jumlah kapital yang jauh lebih besar.
Leverage dalam forex biasanya dituliskan dengan perbandingan. Besarnya leverage dapat berbeda-beda pada tiap broker forex online. Broker biasaya menyediakan leverage dari 1:1, 1:5, 1:10, 1:50, 1:100, 1:200, 1:500, 1:1000, 1:3000 dan sebagainya. Dengan jasa daya ungkit dari leverage ini, dana yang relatif kecil bisa melakukan transaksi dengan nilai kontrak yang jauh lebih besar. Mungkin dapat dikatakan semakin besar leverage maka dana (modal) yang dibutuhkan juga semakin kecil.
Berikut ini adalah contoh penerapan tentang leverage dan contract size:
Apabila leverage yang diterapkan broker adalah 1:100 (satu berbanding seratus), maka apabila anda ingin bertransaksi senilai 100,000 USD anda cukup membutuhkan modal seperseratusnya (satu persen) saja, yaitu 1,000 USD. Selanjutnya, nilai transaksi sebesar 100,000 USD disebut sebagai ukuran kontrak (contract size), dan modal yang dibutuhkan yaitu 1,000 USD dapat disebut sebagai marjin (margin).
Misalnya anda melakukan transaksi senilai 100,000 EUR. Kurs EUR/USD saat itu berada di kisaran 1.30000, sehingga 1 EUR bernilai 1.30000 USD. Artinya transaksi senilai 100,000 EUR sama dengan 130,000 USD. Namun dengan leverage (1:100), anda cukup membutuhkan modal sebesar 1,000 USD.
Penggunaan leverage dan contract size tentu menjadikan orang tidak perlu modal yang begitu besar untuk memulai aktivitas trading dalam forex. Berbeda jika anda melakukan transaksi valas konvensional, di mana untuk bertransaksi sebesar 100,000 USD maka anda harus menyediakan modal senilai dengan 100,000 USD. Dengan kata lain, modal yang anda butuhkan adalah sebesar 100 persen, atau juga sama saja dengan leverage 1:1.
Diperbarui pada 20 Juni 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.