Ayo Hindari Narkotika
Masa remaja memang indah, memiliki banyak teman untuk berbagi, jalan bersama, hingga mencari keperluan bersama. Hampir semua aktivitas bisa dilakukan bersama-sama teman, dari mengerjakan tugas yang sulit, koordinasi kegiatan ekstrakurikuler, bahkan mengisi waktu luang seperti liburan bersama. Teman dapat menjadi tempat berbagi, tempat curhat dan tempat untuk menunjukkan eksistensi diri.
Teman memang dapat menjadi sahabat yang baik dalam berbagi. Namun tidak semua teman seperti itu, karena kedekatan dalam interaksi sehari-hari terkadang membuat banyak kegiatan tercela berawal dari bujuk rayu teman. Teman yang tidak baik ada yang mengajak untuk berperilaku tidak baik, seperti memprovokasi untuk merokok, meminum miras, tawuran, menjadi pecandu, dsb. Mereka biasa diajak dengan iming-iming seperti tidak berteman, tidak keren, dan sebagainya. Padahal dengan melakukan hal buruk tersebut mereka seakan mengendalikan masa muda teman mereka dan membuat masa depan teman menjadi suram. Berbicara tentang kegiatan tercela sebagai pecandu bahan terlarang, pemuda perlu mengetahui seberapa bahayanya jika mereka sampai terjatuh dalam kegiatan tercela tersebut.
Obat-obat terlarang atau yang sering disebut narkoba, narkotika atau napza (narkotika, psikotropik dan zat adiktif) adalah senyawa yang bersifat mempengaruhi sistem kerja otak. Narkotika berasal dari bahasa Inggris, "narcotics" yang berarti obat bius. Narkotika didefinisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman, sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi rasa nyeri dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkoba, berkhasiat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Dalam dunia pengobatan, psikotropika digunakan sebagai obat penenang bagi pasien yang stress kejiwaan, obat menurunkan ketegangan, obat sebelum operasi, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kelompok psikotropika adalah beberapa obat anti depresan dan halusinogen. Penggunaan obat ini secara berlebihan dapat mengakibatkan ketergantungan, penurunan aktivitas otak, menimbulkan kelainan tingkah laku yang disertai halusinasi, ilusi dan gangguan cara berpikir.
Gejala Penggunaan Narkoba
Umumnya penggunaan narkoba bermula dari keisengan, ingin mencoba, ingin terlihat gagah, dan terlibat masalah yang membuat stress berat. Akan tetapi sifat narkoba yang dapat membuat ketagihan membuat si pengguna menjadi tidak lepas dari jerat narkoba. Apabila tidak dikonsumsi dalam jarak waktu tertentu akan menimbulkan gejala putus obat yang sangat tidak mengenakkan, menyakitkan dan bahkan dapat menimbulkan hal fatal.
Dalam beberapa kondisi narkoba bisa dimanfaatkan untuk pengobatan, namun bila disalahgunakan akan memberikan dampak seperti pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri, pemakai juga dapat berhalusinasi dan terstimulasi. Stimulan, yaitu kerja organ tubuh akan lebih bertenaga dalam beberapa waktu, seperti kerja jantung, otak, dan otot lebih cepat dan bertenaga. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja diluar batas normal yang dapat diterima orang maka lama kelamaan saraf-saraf dapat rusak dan dapat menyebabkan kematian. Selain efek tersebut ada efek dari zat adiktif yaitu pemakai dapat merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar dapat terus mengkonsumsinya.
Gejala umum penanda bagi seorang pemakai narkoba adalah munculnya rasa tidak nyaman seperti mual, muntah, pusing, pandangan kabur dan rasa gelisah. Obat ini juga dapat menimbulkan rasa senang berlebihan dan perasaan melayang atau mengambang. Apabila yang dikonsumsi jenis psikotropika gejala awal yang timbul dapat berupa khayalan, rasa tenang dan percaya diri. Perubahan psikis dan kejiwaan bagi pengguna narkoba umumnya mengarah pada perilaku negatif seperti terlalu tertutup, tidak dapat mengontrol emosi, suka mencuri, berbohong, kasar, tidak sopan, acuh, jorok, perubahan teman bergaul, penurunan prestasi, bicara asal, jalan sempoyongan, hingga fisik yang kurus dan berwajah lesu.
Dampak Penggunaan Narkoba
Dampak penggunaan narkoba pada organ tubuh yang fital adalah rusaknya organ jantung, otak, paru-paru, lambung, alat reproduksi, ginjal, hati, dan darah. Pada otak, narkoba dapat menyebabkan pendarahan pada pembuluh darah otak. Narkoba mengakibatkan bronchitis, asma, dan kegagalan pernapasan. Untuk jantung, pemakaian narkoba menyebabkan gagal jantung dan infark miocard. Lever atau hati pengguna narkoba dapat mengalami hepatitis, dan kanker hati. Sementara itu pada alat reproduksi narkoba menyebabkan terjadinya impotensi, keguguran, mandul, sifilis dan gonohea. Dampak yang ditakutkan ada juga pengguna dapat terpicu penyakit HIV/Aids akibat menurunnya kekebalan tubuh.
Pengguna narkoba akan mengalami kecanduan dan untuk mendapatkan barang-barang tersebut mereka akan berbuat nekat seperti melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus. Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk dapat memperoleh narkoba kembali.
Melihat kerugian yang sangat besar terhadap penggunaan narkoba baik dari sisi fisik, sosial, kesehatan, ekonomi dan terancamnya nyawa, sungguh merupakan hal yang sia-sia bila orang menghancurkan diri untuk kesenangan sesaat. Kesenangan yang didapatkan dari narkoba tidak sebanding dengan berbagai persoalan kompleks yang didapat. Maka bagi siapa saja, berhati-hatilah dalam bergaul dan jauhi narkoba apa pun itu bentuknya.
Diperbarui pada 11 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.