Cara Belut Moray Melahap Mangsanya
Belut moray (Moray Eel - Muraenidae - Muraena Retifera) adalah ikan yang ramping, ikan asli yang tinggal di sudut-sudut dan celah-celah bebatuan karang di laut subtropis dan sedang. Mereka adalah pemakan yang rakus, namun mereka bukanlah perenang yang handal karena kurangnya sirip-sirip dada. Sebaliknya mereka mengintai hampir tak bergerak di celah-celah batu karang, sering dengan hanya kepala mereka saja yang mengintip keluar, menunggu makanan berenang mendekatinya.
Sebagian banyak ikan bertulang telah mengembangkan cara menghisap mangsanya dengan membuka mulut mereka sangat cepat untuk menghasilkan daerah tekanan negative (vakum) secara langsung di depan mereka. Hal ini dapat secara cepat menghisap air dan setiap korban yang tidak terduga masuk ke dalam rongga mulut. Sedangkan ikan yang menggigit juga menggunakan hisapan untuk mendapatkan makanan dari mulut mereka ke tenggorokan mereka, tetapi belut moray tidak. Faktanya, beberapa ikan mengkonsumsi makanan mereka dengan mengesankan bahkan menakutkan, dengan cara seperti belut moray.
Karena mereka hidup di celah-celah yang sempit, cara menghisap tidak akan bekerja untuk moray karena kepala tidak memiliki ruang untuk memperluas ke dalam. Dan selain itu, mangsa belut moray umumnya terlalu besar untuk benar-benar dipengaruhi oleh hisapan. Sebaliknya, moray adalah hanya spesies yang dikenal dari vertebrata yang memiliki dua pasang rahang.
Belut moray memiliki sebuah rahang liar kedua di faringnya, yaitu rahang faring. Gnasher (gigi-gigi rahang) ini terletak di belakang tengkorak belut, dan akan kesukaran maju setelah belut melakukan gigitan awal dan menangkap mangsanya, menariknya kembali ke dalam tenggorokan sehingga belut dapat menelannya. Diperkirakan bahwa rahang kedua yang dapat bergerak ini adalah hasil adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan ruang terbatas yang mana belut ini cenderung menghuni di lingkungan terumbu.
Belut moray berada di tempat tinggi dalam rantai makanan, yang membuat mereka lebih rentan terhadap akumulasi racun. Ciguatoksin misalnya, yang merupakan senyawa organik yang buruk yang dibuat oleh dinoflagellata (organisme bersel tunggal) jenis tertentu. Pada awalnya ciguatoksin dapat termakan oleh siput, yang kemudian dimakan oleh kepiting, kepiting mungkin menjadi makanan untuk ikan yang lebih besar dan seterusnya sampai akhirnya, belut moray memakan sesuatu yang terkontaminasi. Pada dasarnya, semakin tinggi rantai makanan, semakin besar konsentrasi racun. Memasak tidak menghancurkan ciguatoksin, jadi yang paling aman adalah menghindari untuk memakan belut moray.
Belut moray memiliki sebuah rahang liar kedua di faringnya, yaitu rahang faring. Gnasher (gigi-gigi rahang) ini terletak di belakang tengkorak belut, dan akan kesukaran maju setelah belut melakukan gigitan awal dan menangkap mangsanya, menariknya kembali ke dalam tenggorokan sehingga belut dapat menelannya. Diperkirakan bahwa rahang kedua yang dapat bergerak ini adalah hasil adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan ruang terbatas yang mana belut ini cenderung menghuni di lingkungan terumbu.
Gambar Ilustrasi Belut Moray Memakan Ikan |
Belut moray berada di tempat tinggi dalam rantai makanan, yang membuat mereka lebih rentan terhadap akumulasi racun. Ciguatoksin misalnya, yang merupakan senyawa organik yang buruk yang dibuat oleh dinoflagellata (organisme bersel tunggal) jenis tertentu. Pada awalnya ciguatoksin dapat termakan oleh siput, yang kemudian dimakan oleh kepiting, kepiting mungkin menjadi makanan untuk ikan yang lebih besar dan seterusnya sampai akhirnya, belut moray memakan sesuatu yang terkontaminasi. Pada dasarnya, semakin tinggi rantai makanan, semakin besar konsentrasi racun. Memasak tidak menghancurkan ciguatoksin, jadi yang paling aman adalah menghindari untuk memakan belut moray.
Anatomi Belut Moray
1. Penglihatan
Kebanyakan belut moray aktif di malam hari. Meskipun mata dan telinga mereka yang kecil membuat penglihatan dan pendengaran mereka buruk saat siang hari, hal ini dapat dibantu untuk oleh penciuman yang tajam.
2. Penciuman
Guna mengatasi penglihatan dan pendengaran yang terbatas, belut moray terus membuka dan menutup mulutnya, menghisap air untuk merasakannya atau mengendus mangsa atau predator mereka.
3. Gigi
Belut moray terlihat memiliki mulut yang mematikan dengan gigi-gigi tajam mereka yang melengkung sedikit ke dalam, sehingga dengan itu berguna untuk mencegah mangsa mereka terlepas.
4. Rahang Mulut
Rahang mulut utama bagian bawah yang panjang memungkinkan belut untuk menutup mulutnya sangat cepat dan dengan kuat memegang mangsanya seakan-akan seperti pada ragum.
5. Rahang Faring
Jauh di tenggorokan, di belakang tengkorak belut, terdapat sebuah rahang balistik kedua yang berbentuk sedikit seperti tang dan digunakan untuk menangkap mangsa dan menariknya ke dalam kerongkongan.
6. Kulit
Belut moray tidak memiliki sisik, melainkan kulit tebal dan licin saat disentuh seperti dilapisi lendir. Untuk bersembunyi di karang-karang, belut moray berkamuflase, termasuk di dalam mulut mereka yang menganga lebar.
7.Otot
Otot memanjang di sekitar rahang faring memungkinkan gerakan dengan rentang yang jauh lebih besar daripada jenis rahang yang lain.
8. Tulang Belakang
Lebih dari 100 tulang membuat belut moray sangat fleksibel, membantu meliuk-liuk untuk menggerakkan rahang dan menarik mangsanya ke tenggorokan.
Diperbarui pada 22 Januari 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.